Kabar Baik! RSKJ Soeprapto Bengkulu Layani Terapi Gratis Anak Disabilitas dengan BPJS

Bengkulu, Flamboyannews.com – Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu kini menghadirkan layanan terapi bagi anak berkebutuhan khusus, mulai dari anak dengan keterlambatan bicara (speech delay), autisme, hiperaktif, sindrom Down, gangguan belajar, hingga keterlambatan perkembangan akademik.

Terapi ini dilaksanakan secara rawat jalan di Ruang Cendrawasih RSKJ Soeprapto, dengan dukungan tenaga profesional dan fasilitas yang memadai. Pelayanan tersedia bagi pasien umum maupun peserta BPJS Kesehatan, sehingga dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.

Direktur RSKJ Soeprapto Bengkulu, Dr. Jasmen Silitonga, M.Kes., Sp.DVE., FINSDV, menjelaskan bahwa terapi difokuskan untuk membantu anak-anak yang mengalami hambatan dalam komunikasi, perilaku, dan kemampuan belajar.

“Anak dengan speech delay umumnya mengalami kesulitan berbicara dan berkomunikasi, sedangkan anak autis cenderung menunjukkan gangguan perilaku. Sementara anak dengan gangguan belajar sering mengalami hambatan dalam membaca dan menulis,” ujar Dr. Jasmen saat ditemui di ruang kerjanya, (24/3/2025).

Ia menambahkan, terapi paling efektif diberikan kepada anak-anak usia 3 hingga 14 tahun. Di RSKJ Soeprapto, setiap pasien mendapat sesi terapi dua kali seminggu, masing-masing berdurasi satu jam. Namun untuk hasil maksimal, durasi terapi idealnya mencapai delapan jam per hari.

Sebagai bentuk inovasi, RSKJ Soeprapto juga menghadirkan program Kelas Sahabat Anak, sebuah pendekatan edukatif yang dirancang untuk membantu orang tua menerapkan terapi lanjutan di rumah.

RSKJ Soeprapto Bengkulu Layani Terapi Gratis Anak Disabilitas dengan BPJS

“Efektivitas terapi sangat dipengaruhi oleh usia anak. Anak usia 3 tahun bisa menyerap hingga 75 persen materi terapi, usia 3–7 tahun sekitar 50 persen, dan di atas 7 tahun hanya sekitar 25 persen. Karena itu, keterlibatan orang tua sangat penting dalam proses ini,” terang Jasmen.

RSKJ Soeprapto juga mencatat sejumlah kemajuan signifikan dari anak-anak yang menjalani terapi secara konsisten. Meskipun beberapa kondisi seperti autisme tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun dengan penanganan yang tepat, perilaku dan kemampuan sosial anak dapat meningkat secara nyata.

“Diagnosis autisme memang tidak bisa hilang sepenuhnya, tapi dengan terapi yang teratur dan tepat sasaran, anak bisa menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Kami sudah melihat banyak kasus yang membuktikannya,” tambahnya.

Dengan komitmen tinggi terhadap pelayanan inklusif, RSKJ Soeprapto Bengkulu terus memperkuat perannya sebagai rumah sakit rujukan dalam mendukung tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus, serta memberikan harapan bagi keluarga agar anak-anak mereka memiliki masa depan yang lebih baik.(aDV)