
Flamboyannews.com, Mukomuko – Sejumlah lapak pedagang di Pantai Punggur, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, berada dalam kondisi berbahaya akibat ancaman gelombang pasang yang semakin sering terjadi. Untuk menghindari risiko bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mukomuko mendukung rencana relokasi pedagang ke lokasi yang lebih aman.
Kepala Pelaksana BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi, ST., MT, menegaskan bahwa pemindahan para pedagang merupakan langkah penting untuk melindungi mereka dari dampak cuaca ekstrem.
“Pemindahan pedagang ke lokasi yang lebih aman adalah upaya penyelamatan. BPBD sepenuhnya mendukung langkah Dinas Satpol PP dalam penataan dan penertiban kawasan ini,” ujarnya pada Minggu (8/12/2024).
Menurut laporan BPBD, gelombang pasang di Pantai Punggur saat cuaca ekstrem bisa mencapai lebih dari 2 meter. Kondisi ini berpotensi mengancam keselamatan pedagang serta wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.
“Ancaman gelombang pasang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama saat cuaca ekstrem. Kami mengimbau masyarakat, khususnya pedagang dan pengunjung, untuk tetap waspada dan berhati-hati,” tambah Ruri.
Selain itu, BPBD juga mengingatkan masyarakat agar menghindari kawasan pesisir pantai selama musim hujan yang disertai badai dan angin kencang untuk meminimalkan risiko bencana.
Meski sudah ada peringatan dari BPBD, belasan kios dan warung milik warga setempat maupun dari luar daerah masih bertahan di lokasi tersebut. Kabid Kedaruratan BPBD Mukomuko, Ahmad Hidayat Syah, menyampaikan bahwa meskipun gelombang tinggi hingga menyebabkan air laut naik ke badan jalan nasional, sebagian besar pedagang tetap enggan pindah.
“Ada belasan kios dan warung yang berada di sepanjang jalan nasional dekat pantai. Meskipun ada ancaman gelombang pasang, mereka masih bertahan di lokasi tersebut,” katanya.
Ancaman gelombang pasang di Pantai Punggur bukanlah hal baru. Pada Selasa, 24 Juni 2024, gelombang setinggi 2 hingga 4 meter menghantam kawasan ini, menyebabkan satu lapak pedagang mengalami kerusakan berat.
Bahkan, menurut Dena Trisnawati, Kepala SD Negeri 04 Mukomuko, salah satu bangunan yang roboh merupakan tempat tinggal muridnya, Alfarizi, yang masih duduk di kelas 1 SD.
“Kami telah meninjau lokasi kejadian. Rumah yang roboh di Pantai Punggur adalah tempat tinggal murid kami, Alfarizi. Saat kejadian, keluarganya sedang tertidur pulas dan terbangun karena hantaman gelombang,” ungkap Dena.
Akibat kejadian ini, rumah tempat tinggal Alfarizi hancur total, sementara buku, pakaian, tas, sepatu, dan perlengkapan sekolahnya rusak parah akibat terendam air laut.
Melihat kondisi ini, relokasi pedagang menjadi solusi terbaik untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Dengan dukungan BPBD dan Dinas Satpol PP, diharapkan para pedagang bisa segera pindah ke lokasi yang lebih aman.
Langkah ini tidak hanya melindungi pedagang, tetapi juga mengurangi risiko bagi pengunjung Pantai Punggur yang berpotensi terdampak gelombang pasang sewaktu-waktu.
Reporter : Erma Yani
Editor : Gina Rivaldo