Flamboyannews.com, Rejang Lebong – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, yang menyebabkan harga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi perhatian serius.
Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong menggelar pertemuan dengan Dinas Perindagkop, agen tabung gas, dan pangkalan untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga: BLT Dana Desa Tahap Pertama Suka Merindu, Bantu 7 KPM Keluarga Penerima Manfaat
Ketua Komisi II DPRD Rejang Lebong, Wahono, mengungkapkan bahwa kelangkaan ini terjadi karena kurangnya pasokan gas selama hari libur. Pemerintah daerah dan DPRD berencana mengirim surat kepada Pertamina untuk memastikan pasokan gas tetap berjalan selama hari libur.
Selain itu, ada kebiasaan masyarakat yang menimbun tabung gas di rumah, yang juga berkontribusi terhadap kelangkaan.
Wahono juga menyoroti adanya oknum dari pangkalan dan pengecer yang menimbun tabung gas dalam jumlah besar dan menjualnya di atas HET kepada masyarakat. Dia menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat dari dinas terkait untuk mencegah penimbunan yang mengakibatkan kelangkaan bagi konsumen lain.
Nowan Kurniadi Irawan dari Agen Tabung Gas Elpiji Putri Cempaka Lestari menjelaskan bahwa kelangkaan seharusnya tidak terjadi mengingat alokasi yang mencukupi setiap harinya.
Baca Juga: DLH Kota Bengkulu Sosialisasikan Kenaikan Retribusi Sampah Menyusul Revisi Perda
Namun, momen Ramadhan dan Lebaran meningkatkan permintaan tanpa adanya pembatasan pembelian tabung gas oleh masyarakat. Dia juga menyoroti penjualan tabung gas di atas HET oleh oknum tertentu, yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga.
Nowan menyarankan agar pembelian tabung gas dibatasi untuk menghindari kelangkaan dan menjaga harga stabil bagi masyarakat. Ini menjadi fokus utama dalam upaya penyelesaian masalah kelangkaan dan harga tinggi gas elpiji 3 kg di Kabupaten Rejang Lebong.
Reporter : Deni
Editor : Gina Rivaldo
