Mengenal Sosok Dr. (H.C.) H. Ahmad Hijazi, S.H., M.Si

FlamboyanNews.Com, Bengkulu – Yazi nama popular dari  Dr. (H.C.) H. Ahmad Hijazi, S.H., M.Si, lahir pada 5 Desember 1954 di Palembang. Yazi kecil mengenyam pendidikan di SD Negeri 44 Palembang (1968) dan SMP PGRI Baturaja (1971). Namun karena orang tuanya kembali ke tanah kelahirannya di Kabupaten Rejang Lebong, Yazi melanjutkan Sekolah di SMEA FKIP Curup (1974).

Yazi remaja yang aktif diberbagai organisasi kepemudaan pada masanya ini mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hanya membutuhkan waktu 4 tahun sejak dirinya menamatkan sekolah, pada tahun 1978 ia telah menjabat Kasi Penetapan Dispenda Cabang Bengkulu di Curup.

Sebagai PNS, Yazi yang dikenal cerdas serta didiplinn dalam bekerja ini telah berasil meraih sebagi macam penghargaan. Diantaranya yakni, Pembia penataran tingkat Kab. Rejang Lebong (1980), Pentaran kewaspadaan Nasional (1990) Studi pembangunan Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tahin 1990.

Pada usia 38 Tahun, Yazi memutuskan pensiun dini dari abdi Negara demi menjadi abdi masyarakat.  Tahun 1992 dirinya menjadi wakil rakyat di  Provinsi Bengkulu. Tahun 1997 kembali terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Bengkulu. Selang waktu 2 tahun, merasa pembangunan kurang merata di Kabupaten Rejang Lebong, dirinya mengabdi sebagai anggota DPRD Rejang Lebong.

Akan tetapi jabatan itu tidak bertahan lama. Atas kepercayaan masyarakat serta memiliki cukup bekal pengalaman dalam birokrasi pemerintah serta sebagai wakil rakyat, dirinya terpilih memimpin Kabupaten Rejang Lebong.

Dengan bekal pengalaman dalam birokrasi pemerintah serta sebagai wakil rakyat, dirinya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Pembangunan diberbagai bidang dilakukan. Namun perjuangan Yazi sebagai Bupati Rejang Lebong tidaklah mudah. Pada tahun itu Ia tengah dihadapi persoalan pemekaran Kabupaten Kepahiang. Namun itu tidak menyurutkan konsentrasinya untuk pemerataan pembangunan dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Pada masa kepemimpinannya, pembangunan demi pembangunan telah dilakukan. Keamanan, kenyamanan, peningkatan perekonomian telah dirasakan masyarakat. Bahkan Kabupaten Rejang Lebong merupakan kabupaten pertama yang membuat Perda Adat. Tak sampai disitu, Yazi pun telah mengukirkan namanya dalam buku sejarah POLRI karena telah memperjuangkan pembangunan Sekolah Polisi Negara (SPN) Bukit Kaba.

Tahun 2005, dirinya tidak mencalonkan diri menjadi Bupati RL dan fokus pada pendidikan. Keputusan itu membuat seluruh masyarakat Rejang Lebong kecewa.  Ia pun melanjutkan  menimba ilmu S3 nya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI) yang diselesaikannya tahun 2006. Karena menurut suami Fitri Hertika Sari ini, pengetahuan itu penting.

Selama sepuluh tahun hanya melihat kemajuan daerah yang pernah dipimpinnya berjalan lambat, Yazi merasa terpanggil. Dukungan masyarakat “memaksanya” ikut pesta demokrasi tahun 2000 dalam Pilkada Rejang lebong (RL). Sosok pemimpin yang dirindukan masyarakat ini kembali menjadi Bupati Rejang Lebong.

Selama hampir 5 tahun menjadi, Dr. H. Ahmad Hijazi SH.M.Si membawa bukti nyata pergerakan positif aspek kehidupan di dalam lingkungan masyarakat Kabupaten Rejang Lebong.

Mulai dari peningkatan pembangunan SDM, pendidikan yang dilihat dari angka harapan lama sekolah (HLS), kesehatan yang dilihat dari angka harapan hidup (AHH), dan kesejahteraan masyarakat.

Bahkan tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Rejang Lebong berada di angka 10,045 pengeluaran per kapita pada tahun 2018. Angka ini tentu lebih tinggi bila dibandingkan pada tahun 2017 dengan angka 9,660.

Kesejahteraan ini tentu berpengaruh pada angka kesehatan, sebab makin sejahtera masyarakat maka makin banyak harapan hidup seseorang. Bukan itu saja, kesejahteraan juga berpengaruh pada angka harapan sekolah anak-anak Kabupaten Rejang Lebong.

Pergerakan angka yang meningkat pada setiap aspek kehidupan masyarakat justru diharapkan bukan tumbuh di Kabupaten Rejang Lebong saja, namun juga untuk seluruh daerah yang ada Provinsi Bengkulu.

Dr. H. Ahmad Hijazi SH.M.Si yang merupakan Tokoh pemuka masyarakat sebagai figur Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ingin mendukung perkembangan dunia pendidikan di Provinsi Bengkulu.

Bahkan dimasa ke pemimpinan nya ia memberikan seragam gratis untuk siswa-siswi SD, SMP, dan SMA. Bukan hanya itu, ia akan memperjuangkan kemudahan wali murid untuk menyekolahkan anak mereka dengan tidak membebani uang SPP bagi siswa-siswi SMA Negeri maupun Swasta. Selain itu siswa berprestasi akan didukung dengan pemberian hadiah umroh secara gratis.

Editor : Riki Hermanto R