Flamboyannews.com, Bengkulu Tengah – Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, mengambil langkah berani dalam meningkatkan pendidikan agama anak-anak dengan membuka sekolah Madrasah Negeri baru, Rabu (04/10/2023).
Langkah ini adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk memperkuat pendidikan agama di wilayah tersebut.
Baca Juga: Sopir Mobil Proton Kehilangan Kendali dan Nyungsep ke Jurang di Jalan Latihan Desa Tanjung Besar
Kepemimpinan Kementerian Agama (Kemenag) Bengkulu Tengah, diwakili oleh Kasi Pendis, M. Lutfhi M.Pd, telah memimpin upaya ini.
Mereka bekerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan RB RI) untuk memeriksa secara detail persiapan Calon MIN 6 Bengkulu Tengah yang akan dijadikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri.
Tim verifikasi dan visitasi dari Kemenpan RB RI yang terdiri dari empat anggota telah mengunjungi lapangan di Desa Sidodadi, Kecamatan Pondok Kelapa untuk memeriksa langsung kondisi madrasah yang diusulkan.
Hasilnya sangat menggembirakan, dengan persiapan mendekati 100 persen. Jumlah siswa, guru, tanah, lokasi, dan minat dalam madrasah ini terus berkembang setiap tahunnya.
Pihak berkepentingan, seperti guru, pengawas, Kamad MIN, dan Kementerian Agama Bengkulu Tengah, memberikan dukungan moril dan spiritual yang kuat untuk mendorong penegerian madrasah ini.
Semua pihak terlibat dengan tekad untuk menjadikan madrasah ini maju, mandiri, dan berprestasi.
Baca Juga: Kebakaran Hebat di Kabupaten Rejang Lebong, Warga Bahu-Membahu dalam Upaya Pemadaman
Visitasi MIN Calon MIN 6 Bengkulu Tengah juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kabid Penmad Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, staf, Kamad MIN dari seluruh Bengkulu Tengah, dan pengawas dari Kemenag Bengkulu Tengah.
Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa pendidikan agama di Bengkulu Tengah terus berkembang dan memenuhi standar yang tinggi.
Dengan demikian, masyarakat dapat mendukung upaya ini untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan agama di wilayah tersebut.
Editor : Gina Rivaldo
